Sabtu, 26 Desember 2015

membuat sekenario

Tugas membuat sekenario  yang bersumber dari musik,
Group musik :melly goeslaw feat baim
Judul musik :catatanku
Aliran musik:pop

Sinopsis
Sekenario ini menceritakan sebuah anak kecil yang bernama baim dia anaknya lucu dan imut,tetapi anak itu terkena tumor pada otaknya dan diponis umurnya tidak bertahan lama sekitar satu minggu.ibunya bernama mely  dan ayahnya bernama alief hanya menangis sembari merintih kenapa anak baru umur 4 tahun sudah menanggung beban yang sangat berat dan ibunya tak henti2 untuk berdoa supaya penyakit anaknya segera diangkat.
                Seiring  waktu hari demi hari kondisi baim semakin keritis dan mendekati ajalnya namun karena baim anak yang tabah dia selalu tersenyum dia sudah pasrah cuma ikut kemauan tuhan. Baim tidak ingin ada kesedihan makanya dia selalu tersenyum tetapi ibu dan ayah mana yang tidak menangis bila anaknya sudah diponis hidupnya yang tidak bertahan lama lagi.namun apa yang ditakuti terjadi juga baim meninggal yang meninggalkan banyak butiran air mata berjatuhan seakan akan ibunya tak percaya begitu cepat dia meninggalkan dirinya.

Peristiwa  1
Tempat  lokasi : di taman
Narasi :baim  ibunya dan ayahnya berjalan-jalan  terus  bermain-main di taman dekat rumahnya canda dan tawa mereka semua tuangkan ditaman ini. Dan hanyalah raut kegembiraan yang muncul.
(jam  4 sore baim mengajak mamah dan papahnya untuk jalan –jalan ditaaman mungkin waktu seperti ini yang jarang mereka lakukan karena kesibukan masing-masing kedua orang tuanya baim )
baim: “ pah... mah .. berapa gaji mamah sama papah satu hari”!!!
mely:”gajih mamah satu hari 300.000 sayank.. emang kenapa?
Baim:”oh berati satu jamnya  12.500 yah mah”
                (baim membawa kalkulator terus menghitungnya)
Mely:”hiya sayank”
Baim:”terus klu papah sih berapa gajih satu harinya?”
Alief:”papah gajih satu harinya 600.000 sayank”?
Baim:”berati gajih papah satu hari 25.000 berati klu dijumlahkan dengan gajih mamah satu harinya 37.500”?
Alief:”emang sayank mau minta uang ke papah berapa? Ntr papah kasih?”
Baim:”Baim cuma  ingin beli waktu ayah dan mamah satu jam, ini baim ada uang 40.000 sengaja baim ngumpulin uang hari demi hari hanya untuk beli waktu mamah dan papah untuk baim satu jam, baim ingin kita bermain bareng kumpul bareng“
Alief:”sayank maafin papah yah... “
Mely:”mamah juga yah sayank”
(alief dan mely menangis sambil meluk baim)
Alief:”ya dah kita pergi ketaman yuk sayang,dekat rumah kita”
Baim:”beneran pah..... horeh”!!!!!!
Mely:”hiya sayang ntar disanah kita main2 dan lari-larian sama papah”
(baim, mamah dan papahnya jalan menuju taman dekat rumahnya)
Baim:”papah sini kejar baim.......”
Alief:”awas yah ntr papah tangkap baim”
Baim:”mamah tolongin baim.... papah nangkap baim”
Mely:”hiya baim...”
(disini baim merasakan gembira bisa bercanda ama papah dan mamahnya)
Alief:”baim yuk kita pulang udah sore “
Baim:”hiya pah makasih ya udah ada waktu untuk baim,maaf jadi ganggu  papah”
Alief:”gak sayank seharusnya papah yang minta maaf karena selama ini gak pernah perhatikan baim”
Mely:”mamah juga minta maaf yah sayank “
baim:”hiya papah mamah”
( terus baim pingsan dan hidungnya muncul darah terus langsung dibawakan kerumah sakit)
Mely:”baim kamu kenapa nak? Bangun sayank ini mamah”
(sambil menangis dan meluk baim)
Alief:”baim...........” hayo kita bawa baim kerumah sakit mah
Mely: ayo pah
 Peristiwa 2
Tempat  lokasi di ruang icu rumah sakit
(baim segera dibawa kerumah sakit untuk ditangani medis)
alief :”pa dokter tolong selamatkan anak saya pak,,, berapapun biayanya”
dokter:”hiya pak saya akan usahakan yang terbaik....  mohon maff pak, bapa dan ibu nunggu didepan”
(setelah  5 jam memeriksa baim,akhirnya dokter muncul)
melly:”gimana pa dengan anak saya, baik-baik saja kan?”
dokter:”maaf bu anak ibu terkena penyakit tumor otak dan tingkat setadium tinggi,besar kemungkinan anak ibu umurnya hanya satu minggu,ibu telat mebawa anak ibu ke rumah sakit”
alief:”mamah sih gak ngurus baim dengan benar.... sekarang apa ... baim terkena tumor... kamu hanya sibuk dengan kerjaan u sendiri”
mely:”papah juga... selalu sibuk dengan kerjaan gak ada waktu buat baim”
dokter:”udah pa bu jangan bertengkar kasihan anak ibu bapak yang sedang membutuhkan ibu dan bapak disisinya... ya dah pa saya tinggal dulu”
aief:”hiya pa dokter”
mely:”nak.... kenapa kamu masih kecil sudah menerima cobaan yang begitu berat... maafkan mamah yah gak pernah ada disisi kamu mamah selalu sibuk”
alief:”ini  salah kita berdua mah.... ayo kita lihat baim mah....”
mely:”nak gimana keadaan kamu....?”
(sambil menangis mely dan alief)
Baim:”baim... gak apa-apa mah... mamah papah kok menangis”
Mely:”gak kok sayang... maafin mamah yah sayank ... mamah gk pernah ada disisi baim..”
Alief:”papah juga minta maaf yah sayank..”
Baim:”hiya pah mah... baim gk mau papah dan mamah menangis”
Melly:”hiya mamah dan papah gak menangis kok sayang”
Baim:”baim sakit apa mah”
(melly dan alief hanya terdiam saja terus mely mengajak alief untuk keluar)
Mely:”pah yuk kita keluar bentar.... maaf yah sayank mamah dan papah keluar dulu”
Alief:”hiya kita keluar dulu mah”
(alief dan mely meninggalkan ruangan baim)
Mely:”pah... apa kita harus ngasih tahu ini ke baim pah”
Alief:”hiya mah bagaimanapun juga harus tahu semua ini”
Mely:”tapi mamah gak kuat bila lihat baim tahu semua itu”
Alief:”gak papa mah.... ini juga untuk baim juga”
Mely:”hiya dah pah kita mau tidak mau harus ngasi semua ini ke baim”
(mely dan alief masuk lagi keruangan baim)
Mely:”hay sayank... mamah mau bicara”
Baim:”mau bicara apa mah? Mau bicara penyakit baim itu apa yah?”
Mely:”hiya sayank.... kamu yang tabah yah sayank pasti kamu kuat ko lalui ini”
(mely mengungkapkan penyakit baim sambil menangis)
Baim:”hiya mah baim akan terima semua apa itu penyakit baim”
Mely:”kata pak dokter baim kena penyakit tumor otak”
Baim:”apa itu tumor otak mah”
Mely:”penyakit berbahaya sayank.... penyakit baim udah setadium tinggi .... dan hidup baim hanya sekitar satu minggu ... yang sabar yah sayank.... mamah sayankbaim”
Baim:”aku gak mau mamah dan papah nangis... ini mungkin sudah takdir baim mah... baim sayank mamah dan papah”
(baim hanya tersenyum)
Mely:”kamu yang sabar yah sayank.... kamu pasti bisa lewati semua ini....”
(Setelah satu minggu keadaan baim semakin memburuk)
 Baim:”mah pah baim minta maaf yah apabila baim ada salah”
Mely:”hiya sayank.... mamah minta maaf yah......”
Alief:”papah juga minta maaf yah sayank”
Baim”baim gak mau lihat papah dan mamah menangis... baim aja selalu tertawa kok mamah papah menangis”
Mely:”hiya sayank..... kamu anak baik.... mamah belum siap kehilangan baim”
(tiba-tiba baim menghembuskan nafas yang terakhir)
Mely:”baim kenapa sayank... bangun baim”
Alief:”dokter.... dokter... dokter ada apa dengan anak saya....”
(dokter memriksa baim)
Dokter:”maaf bu .... anak ibu sudah tiada”
Mely:”baim..... baim baim,,,,,,!!!!!”
(mely dan alief cuma menangis)

Penutup peristiwa

Alief dan mely sekarang menyesal dengan apa yang selama ini yang dilakukan mereka gak ada waktu untuk anaknya dia Cuma hanya fokus dengan pekerjaan masing.... dan kini baim telah pergi ke tempat yang nyamanan dimana disanah dia selalu di dampingi oleh bidadari cantik tidak lagi yang namanya rasa kesepian.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar